1. Definisi
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi lewat panca indera manusia yakni: indera penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia didapatkan lewat mata dan telinga. (Soekidjo, Notoatmodjo:2003)
Sedangkan untuk definisi Sistem Berbasis Pengetahuan atau Sistem Pakar merupakan salah satu cabang dari AI dimana dalam dunia komersial disebut dengan sistem yang dapat secara efektif dan efisien melaksanakan tugas yang tidak terlalu memerlukan pakar. Sistem Berbasis Pengetahuan dikenal juga dengan sistem penasihat, sistem pengetahuan, sistem bantuan kerja cerdas atau sistem operasional (Turban, dkk., 2005).
Menurut penulis pribadi, Sistem Berbasis Pengetahuan ialah suatu sistem yang dibuat dan ditujukan untuk suatu masalah tertentu berdasarkan dari analisa-analisa para ahli dan kemudian diimplementasikan kedalam suatu bahasa pemrograman sehingga dapat digunakan oleh masyarakat secara mudah. Namun meskipun dapat dipakai oleh masyarakat, masyarakat dihimbau untuk tetap berkonsultasi kepada ahlinya sehingga informasi yang diberikan akurat dan valid.
2. Sejarah
Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas kecerdasan buatan pada pertengahan tahun 1960. Pada periode ini, penelitian tentang kecerdasan buatan didominasi oleh adanya kepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkan kemampuan komputer dapat menghasilkan performansi pakar atau setaraf dengan manusia super. Arah pengembangan dari sub bidang kecerdasan buatan ini adalah general-purpose problem solver (GPS).
General-purpose problem solver (GPS) merupakan prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon [1973] dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu dari sistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari general-purpose menjadi special-purpose program dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah hanya merupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang komplek.
Mulai pertengahan tahun 1970, beberapa penelitian tentang sistem pakar mulai dikembangkan. Berkaitan dengan penelitian ini, yaitu dalam bidang kesehatan, tidak banyak penelitian yang berhasil dikumpulkan. Hal ini dikarenakan minimnya referensi dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Hasil penelitian yang dapat dikumpulkan dan dijadikan sebagai bahan pembanding terhadap hasil penelitian untuk mengukur unjuk kerja sistem pakar yang sedang dibuat dalam penelitian ini antara lain:
a) MYCIN
Dikembangkan di Stanford Medical School pada tahun 1970 oleh Dr. Edward H. Shortliffe. Program ini merekam diagnosa-diagnosa yang berkaitan dengan infeksi pada darah dan pengobatan-pengobatannya yang performansinya setaraf dengan seorang pakar.
b) CADUCEUS
Merupakan program sistem pakar untuk mendeteksi penyakit.
c) PUFF
Merupakan program yang digunakan untuk mengukur fungsi dari paru-paru.
d) Toxic Master Toxic
Dibuat di Universitas Bina Nusantara oleh David, Elisa dan Antony pada tahun 1999. Penekanan pada program ini adalah untuk mendeteksi kandungan racun yang terserap oleh tubuh
Berdasarkan dari ilustrasi diatas, dapat dijelaskan bahwa Sistem Berbasis Pengetahuan dibuat berdasarkan dari penelitan para ahli yang kemudian didefinisikan kedalam basis pengetahuan, kemudian dibuat mekanisme fungsi berpikir untuk menganalisa dari beberapa premis yang ada serta mencari jawaban atau mencari kesimpulan terbaik terhadap premis tersebut terhadap data yang sudah ada didalam basis pengetahuan.
Untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan Sistem Berbasis Pengetahuan tersebut, programmer dapat membuat tampilan GUI untuk sistem tersebut (atau secara CLI) sehingga dapat digunakan secara mudah oleh masyarakat. GUI atau CLI tersebut terkoneksi terhadap Interference Engine dan terlibat didalam Sistem Berbasis Pengetahuan sehingga pengguna dapat mengetahui apa kesimpulan atau jawaban terbaik dari premis yang dikirimkan oleh pengguna kedalam sistem.
4. Penjelasan dan Contoh Studi Kasus
Dari keseluruhan materi yang telah sampaikan diatas dan dari beberapa sumber yang saya ambil, saya dapat menyimpulkan bahwa;
- Sistem Berbasis Pengetahuan adalah suatu sistem yang dibuat untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi/jawaban/kesimpulan dari masalah yang mereka alami secara kompleks.
- Sistem Berbasis Pengetahuan berfungsi sebagai penunjang dari suatu pertanyaan/ masalah/premis untuk mendapatkan analisa awal dari suatu pertanyaan/masalah/premis.
- Sistem Berbasis Pengetahuan tidak sepenuhnya akurat dikarenakan informasi yang dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga sistem ini tidak dapat dikatakan sebagai “ahli” sehingga dianjurkan untuk pengguna/masyarakat untuk berkonsultasi kepada ahlinya secara langsung sehingga informasi yang mereka dapat adalah informasi akurat.
Untuk studi kasus Sistem Berbasis Pengetahuan, penulis menggunakan aplikasi pakar karya penulis (merupakan tugas untuk mata kuliah Sistem Berbasis Pengetahuan) yang bertemakan tentang diagnosa penyakit kanker dengan beberapa premis dasar. Pengguna diberikan beberapa pertanyaan dan pengguna dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan huruf Y sebagai ya, dan N sebagai tidak.
REFERENSI
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26960/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y, “Bab 2 - Landasan Teori”, diakses pada tanggal 08 Desember 2018.
- http://fajarhariawan.blogspot.com/2016/10/sistem-berbasis-pengetahuan.html, “Sistem Berbasis Pengetahuan”, diakses pada tanggal 08 Desember 2018.
- https://informasiana.com/pengertian-pengetahuan/, “Pengertian Pengetahuan”, diakses pada tanggal 08 Desember 2018.